Bermain bukanlah hal yang sepele, bermain merupakan gerakan utama biologis yang penting bagi kesehatan kita seperti tidur atau makanan. Demikian kata Stuart Brown, pengarang buku "Play: How It Shapes the Brain, Opens the Imagination, and Invigorates the Soul". Berikut 10 alasan mengapa bermain membuat hidup lebih baik.
Bermain secara ilmiah terbukti baik untuk otak. Semua hewan bermain, meskipun bermain tidak serta merta produktif dan kadang-kadang berbahaya. Tetapi beruang-beruang besar dan buas yang paling lama tahan bermain. Tikus-tikus yang lebih bergaul dengan tikus-tikus lain tumbuh lebih besar dengan otak yang lebih kompleks. Bermain menstimulasikan pertumbuhan syaraf dalam bagian otak yang mengolah fungsi emosi dan eksekutif.
Bermain mengajarkan kita untuk menggunakan imaginasi kita. Imaginasi mungkin merupakan kemampuan manusia yang paling kuat, membiarkan kita menciptakan stimulasi kenyataan yang bisa kita jelajahi tanpa meninggalkan dunia nyata. Anak-anak mulai melakukan permainan imaginasi sekitar usia 2 tahun, saat dimana mereka cenderung mulai menceritakan cerita-cerita lucu. Saat anak-anak tumbuh lebih besar, batas antara yang pura-pura dan yang sebenarnya menjadi lebih kuat, tetapi permainan imaginasi masih terus memelihara semangat.
Permainan yang kacau dan kasar mengajarkan kita bagaimana untuk bekerja sama dan bermain adil. Penelitian pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa pemainan kasar itu perlu untuk pengembangan akan kesadaran sosial, kerjasama, keadilan dan sifat mementingkan kepentingan orang lain. Permainan ini terutama sekali cocok untuk preschool, apa yang terlihat seperti anarkis di taman bermain merupakan pengalaman dalam memberi dan menerima yang penting untuk menguasai kemampuan bersosial. Salah satu penelitian menemukan bahwa bentuk awal dari bermain, seperti mengejar, berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah sosial yang anak-anak kembangkan nanti.
Bermain membantu kita untuk belajar berteman. Pada saat anak-anak berusia 4-6 tahun, mereka mulai bermain bersama, mendengarkan pandangan anak-anak yang lain dan menggabungkan mereka dalam permainan imaginasi. Bermain bersama ini merupakan dasar pernyataan akan pertemanan yang mendukung kita sepanjang hidup kita.
Kadang-kadang cara terbaik untuk mempelajari sesuatu yang sulit adalah dengan bermain dengan sesuatu itu. Itulah mengapa anak-anak biasanya belajar sistim komputer lebih cepat daripada orang dewasa. Mereka tidak takut untuk mencoba saja apa dan melihat bagaimana hasilnya. Anak-anak tidak takut melakukan sesuatu yng salah. Jika mereka salah, mereka belajar dari kesalahan itu dan melakukannya lagi dengan cara yang berbeda di lain waktu.
Anak-anak melakukan pekerjaan sekolah mereka dengan lebih baik jika mereka sudah beristirahat. Anak-anak sekolah yang fisiknya lebih siap mengerjakan ujian-ujian sekolah dengan lebih baik, dan kualitas anak-anak sekolah yang mempunyai waktu istirahat lebih dari 15 menit sehari menunjukkan tingkah laku yang lebih baik di kelas daripada anak-anak yang hanya sedikit atau tidak beristirahat sama sekali. Hewan-hewan mengingat hal-hal dengan lebih baik dan lebih lama pada saat hal-hal tersebut dipelajari sambil bermain, mungkin karena keterlibatan total dan konsentrasi yang diperlukan pada saat bermain.
Permainan fisik memperlambat penurunan mental di usia tua. Penelitian akan hal ini masih dalam tahap awal, tetapi orang-orang yang lebih tua yang secara teratur berolah raga lebih mungkin sedikit mengalami penurunan ingatan. Mengerjakan teka teki silang, permainan uji otak dan permainan berpikir lainnya dapat membantu juga.
Sedikit bermain dapat membantu memecahkan masalah-masalah besar. Bermain merupakan alat alami yang hebat untuk menciptakan jaringan syaraf yang baru dan untuk memecahkan kesulitan-kesulitan dalam ingatan. Pada saat bermain, dilema-dilema dan tantangan-tantangan secara alami tersaring melalui pikiran bawah sadar dan sekaligus menyelesaikannya. Bahkan waktu beberapa jam yang dihabiskan untuk melakukan apa yang anda suka dapat membuat anda merasa baru lagi.
Bermain pada saat bekerja bukan hanya berguna, tetapi penting. Pada saat segala sesuatu tampak berat/sulit, pergilah bermain. Para petugas pemadam kebakaran dan polisi biasanya saling bercanda dan menghibur untuk mengatasi pekerjaan-pekerjaan mereka yang berbahaya. Banyak dari kita tidak menghadapi resiko kematian pada pekerjaan kita, tetapi selalu ada bahaya terlihat buruk, merugikan uang perusahaan atau diberhentikan. Bermain memberikan orang-orang jarak emosional untuk cepat pulih kembali. Dalam bukunya, Sandra menceritakan sebuah cerita tentang seorang CEO yang ia kenal, yang mengumpulkan semua karyawannya untuk berbicara mengenai hasil kuartal perusahaan yang buruk baru-baru ini. CEO tersebut menyalahkan performa perusahaan, kemudian memberitahukan para karyawannya bahwa dibawah setiap tempat duduk terdapat mainan senapan anak panah dengan busa anak panah dan mereka semua diundang untuk menembaknya. CEO tersebut kemudian menjelaskan bagaimana mereka akan membalikkan semua hasil jelek ini. Busa anak panah memberitahukan setiap orang bahwa situasi seperti ini tidaklah terlalu menakutkan. Baik-baik saja untuk mengalami beberapa kemunduran, mengakui kegagalan, ambil suatu tindakan dan cari jalan keluar untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut.
Jika kita memperoleh permainan yang benar, semua area dalam kehidupan kita berjalan dengan lebih baik. Salah satu hal tersulit dalam mengajarkan anak-anak adalah bagaimana sulitnya membuat permainan ini berlalu atau bosan mencari kesenangan. Membuat semua kehidupan ini sebagai permainan terjadi pada saat kita mengakui dan menerima bahwa mungkin ada beberapa ketidaknyamanan dalam bermain dan setiap pengalaman bermain memiliki baik kesenangan maupun kesedihan. Lanjutan permainan, bagian yang menyedihkan dari permainan, datang pada saat kita menyadari hal ini dan bertindak berdasarkan ini. Jadi, pekerjaan kita adalah permainan kita dan permainan kita adalah pekerjaan kita, dan kita mempunyai saat yang sulit untuk memberitahukan perbedaan diantara keduanya.
_by_Vibriel.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar